Rodi Atma Putra
Senin, 01 Juli 2013
Jumat, 28 Juni 2013
Sistem Ekskresi pada Manusia
Gambar sistem eksresi
A. Sistem Ekskresi
Manusia
Manusia
memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil
metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh
dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau
alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1. PARU-PARU
1. PARU-PARU
Paru-paru
berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru
sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput
yang disebut selaput pleura.
Ø Fungsi Paru Paru
Paru-paru
merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru
manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk
mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam
paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida
sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru
karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung
Ø Kelainan-Kelainan Pada Paru-Paru
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya
adalah:
1. Asma atau
sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan
yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau
tekanan psikologis.
2.Kanker
Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk
petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di
paru-paru.
3.Emphysema,
adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
Ø Cara Mengatasi Kelainan Pada Paru-Paru
Upaya
menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan
menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1. Mengatur
pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur
2. Berolah
raga dengan teratur
3. Istirahat
minimal 6 jam per hari
4.
Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba
5. Hindari
Stress
2. HATI
(HEPAR)
Hati
merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di
dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2
kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun
yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar
ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari
sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan
getah empedu.
Ø Fungsi Hati
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi
untuk:
1. Menghasilkan
empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2.
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengubah
zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4. Membentuk
protein tertentu dan merombaknya
5. Tempat
untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
6. Tempat
pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah
Zat warna
empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung
dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya.
Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di
dalam urin.
Ø Kelainan-Kelainan Pada Hati
Gangguan
pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau
PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan,
disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan
oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik
dan transfusi darah.
Hepatitis adalah peradangan pada
sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus
hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus
hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
Ø Mengatasi Kelainan-Kelainan Pada Hati
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1. Pemberian
vaksinasi
2. Makan
makanan yang sehat
3.
Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4.
Berolahraga dengan teratur
5.
Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6.
Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)
3. KULIT
Seluruh
permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut
kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada
di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan
sekitar.
Ø Fungsi Kulit
Fungsi kulit antara lain sebagai
berikut:
o mengeluarkan
keringat
o pelindung
tubuh
o menyimpan
kelebihan lemak
o mengatur
suhu tubuh, dan
o tempat
pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung
ultraviolet
Ø Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu
tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak
darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat
berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan
sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar
melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang
keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu
tubuh tetap normal.
Ø Kelainan
Pada Kulit
Kelainan pada
kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah jerawat. Ada tiga tipe
jerawat, yaitu:
1. Komedo
2. Jerawat
biasa
3. Cystic
Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)
Banyak jenis
obat dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan jerawat. Namun,
sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu menghilangkan
jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh,
mentimun, dan temulawak.
Ø Mengatasi Kelainan Pada Kulit
Kulit perlu
mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4 langkah
perawatan kulit yang sangat mendasar:
1. Makan
Makanan Yang Mengandung Nutrisi
Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari
Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3. Berolahraga Dengan Teratur
Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.
4. Mandi Untuk Membersihkan Badan
Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.
Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari
Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3. Berolahraga Dengan Teratur
Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.
4. Mandi Untuk Membersihkan Badan
Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.
4. GINJAL
Dunia
kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang
merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira
11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit
ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada
bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring
darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula)
yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman)
yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Ø Fungsi Ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2.
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3.
Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian
tubulus ginjal
4. Menjaga
keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5.
Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah
merah (SDM) di sumsum tulang
Ø Proses Pembentukan Urine
Ginjal
berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses,
yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses
pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus.
Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas
yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain
penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah,
keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang
terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium,
klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari
endapan.
Hasil
penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2.
Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan
yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus
kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan
zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya
zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air
terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi
yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat
amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada
filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah
terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat
sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3.
Augmentasi
Augmentasi
adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga
ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong
kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga
timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi
urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi
lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Ø Kelainan Pada Ginjal
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.
1. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan pada
ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu
menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyebab
terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
1. Makan
makanan berlemak
2.
Kolesterol dalam darah yang tinggi
3. Kurang
berolahraga
4. Merokok,
dan
5. Minum
minuman beralkohol.
Mengatasi
Gagal Ginjal
Kemajuan
ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi
tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti
Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan
dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD
(Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin
2. PD
(Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut
2. Batu
Ginjal
Urine banyak
mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat
melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing,
mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.
Batu ginjal
merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal.
Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk
formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan
kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat
karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa
sakit yang hebat.
Langganan:
Postingan (Atom)